Modul 1 – Pendahuluan (Introduction to Theology)
Sesi #5
Epistemologi Kristen
Bagaimana seorang Kristen mengetahui kebenaran?
Berikut ini adalah merupakan pertanyaan-pertanyaan yang seringkali muncul dalam pandangan kaum moderenisme dan postmoderenisme terhadap kekristenan:
Pertanyaan-pertanyaan apa yang ditanyakan oleh kaum Moderenisme dan Post-Moderenisme?
KEBERATAN KAUM MODERENISME TERHADAP KEKRISTENAN (Perlunya pembuktian):
- Tuhan hanya penopang. Agama diciptakan oleh manusia.
- Alkitab yang kita miliki saat ini tidak sama dengan yang ditulis 2000 tahun lalu.
- Teori evolusi membuktikan bahwa paham kekristenan salah.
- Bagaimana Nuh dapat memasukan seluruh binatang kedalam bahtera?
- Apa Anda percaya cerita tentang Adam dan Hawa?
KEBERATAN KAUM POST-MODERENISME TERHADAP KEKRISTENAN (penekanan lebih kepada perasaan atau emosi):
- Kalau Allah ada mengapa ada kejahatan?
- Penyelidikan dan perang salib menunjukkan kekristenan melakukan penindasan.
- Kekristenan merupakan sebuah jalan menuju Allah tetapi bukan satu-satunya jalan.
- Kekristenan arogan dan mengekslusifkan diri.
- Bagaimana Anda tahu Alkitab Anda lebih baik dari kitab-kitab suci lainnya?
- Mengapa Allah membiarkan penderitaan terjadi kepada orang-orang baik?
- Bagimana dengan orang-orang yang belum mengenal Kristus?
- Gereja penuh dengan orang-orang munafik.
- Mengapa Allah membiarkan orang-orang masuk neraka?
- Allah dalam Perjanjian Lama adalah kejam, berat sebelah dan tidak adil.
MODERENISME | POSTMODERENISME |
---|---|
|
|
|
|
|
|
Apa yang menjadi pandangan dari kaum Moderenisme terhadap sebuah kebenaran:
PANDANGAN KAUM MODERENISME TERHADAP KEBENARAN :
Kebenaran adalah sebuah realita yang objektif yang ada dan tidak bergantung kepada apakah seseorang mempercayainya atau tidak,
dan realita yang objektif itu “grounded in nature.” (tidak bertentangan dengan hukum alam).
Pernyataan yang benar adalah pernyataan yang sesuai dengan realita objektif.
Pernyataan yang salah adalah pernyataan yang tidak sesuai dengan realita objektif.
Law of non-contradiction (hukum yang tidak saling bertentangan) berlaku:
Di dalam waktu yang sama dan hubungan yang sama
MOTO KUNCI:“Manusia akan dan dapat mengetahui segala kebenaran.” |
Apa yang pandangan kaum Post-Modernisme terhadap kebenaran?
PANDANGAN KAUM POSTMODERNISME TERHADAP KEBENARAN :
Pandangan kebenaran yang relatif:
Kebenaran adalah sebuah realita perspektif yang ada tergantung dari sudut pandang individu atau kelompok,
Dan realita perspektif itu “grounded in nature.” (di dasarkan secara alamiah) Law of non-contradiction (hukum yang tak bertentangan) TIDAK berlaku:
Di dalam waktu yang sama dan hubungan yang sama
MOTO KUNCI:“Kebenaran tidak dapat diperoleh atau diketahui” |
Di bawah ini adalah merupakan pergerakan religius yang terjadi pada Epistemologi Postmodern:
- Universalisme : Percaya bahwa semua orang, baik dan jahat, pada akhirnya akan masuk ke sorga.
- Pluralisme : Percaya bahwa banyak jalan kepada Allah dan semuanya sah.
- Sinkritisme : Asimilasi dari kepercayaan dan praktik-praktik yang berbeda.
- Inklusifisme : Percaya bahwa keselamatan hanya melalui Kristus, tetapi Kristus mungkin muncul dalam agama-agama lain.
Vatican II (1962-1965) dan Inklusivisme:
“But the plan of salvation also includes those who acknowledge the creator. In the first place among these there are the Moslems, whom professing to hold the faith of Abraham, along with us adore the one and merciful god, who on the last day will judge mankind. Those also can attain salvation who through no fault of their own do not know the gospel of Christ or his church, yet sincerely seek god and, moved by grace, strive by their deeds to do his will as it is known to them through the dictates of conscience.”
(“Namun rencana keselamatan juga termasuk mereka yang mengenal Sang Pencipta. Di tempat pertama di antara mereka adalah kaum Muslim, yang menyatakan memiliki iman Abraham, bersama dengan kita mengasihi Allah yang satu dan murah hati, yang pada akhir jaman akan menghakimi manusia. Mereka juga dapat memperoleh keselamatan yang bukan karena kesalahan mereka sendiri tidak mengenal injil Kristus atau gereja-Nya, tetapi dengan sungguh-sungguh mencari Allah dan digerakan oleh anugerah, berusaha dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik mereka untuk melakukan kehendak-Nya seperti yang diketahui mereka melalui perintah-perintah hati nurani.”)
Bagaimana dengan pandangan Kristen terhadap suatu kebenaran?
Epistemologi Kristen
Apa yang menjadi pandangan Kristen terhadap kebenaran?
PANDANGAN KRISTEN TERHADAP KEBENARAN :
Pandangan kebenaran yang berkaitan:
- Kebenaran adalah sebuah realita objektif yang ada baik seseorang percaya atau tidak,
- Dan realita objektif di dasarkan di dalam Allah yang kekal.
“Law of non-contradiction (hukum yang tidak saling bertentangan) merupakan sebuah fondasi yang diperlukan atas seluruh kebenaran.
Bahkan Allah tidak dapat melanggar prinsip ini oleh karena secara logika tidak memungkinkan.”
MOTO KUNCI:“Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.” (Ul. 29:29)” |
“Kebenaran Kristen harus memiliki sebuah keseimbangan antara hal-hal yang dinyatakan dengan hal-hal yang tersembunyi (misteri)”.
APOPHATIC THEOLOGY:
- Teologi yang menekankan misteri. Sering disebut sebagai “way of negation” (via negativa) atau “negative theology.”
- Aphophatic teologi ini, dan kebanyakan ilmu teologi, melihat Allah diluar jangkauan akal pikiran kita sehingga tidak dapat didefinisikan dengan keyakinan yang positif.
- Manusia terbatas tidak dapat menjelaskan Allah yang tidak terbatas dengan pernyataan-pernyataan “positif’ melainkan dengan pernyataan-pernyataan “negatif.” (NOT What He is but What He is NOT).
- Allah “tidak diciptakan” (uncreated), “
- Allah tidak dapat berubah” (immutable),
- Allah “tidak terbatas” (infinite),
- Allah “tidak dapat mati” (immortal).
CATAPHATIC THEOLOGY :
- Teologi yang menekankan pewahyuan/revelation.
- Sering disebut sebagai “positive theology.”
- Cataphatic teologi berusaha untuk mengerti Allah dengan pernyataan-pernyataan “positif”, memahami bahwa Allah berbicara kepada kita melalui bahasa dan konsep-konsep analogi siapa dan bagaimana Allah itu sesungguhnya (analogy of languange).
CATAPHATIC THEOLOGY | APOPATHIC THEOLOGY |
---|---|
|
|
|
|
|
|
|
|
Teologi yang bertanggung jawab harus bergerak dari CATAPHATIC THEOLOGY kepada APOPATHIC THEOLOGY!
“Resolved. When I think of any theorem in divinity to be resolved, immediately do what I can towards solving it, if circumstances do not hinder.”
– Jonathan Edwards –
Amsal 23:23,
Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.
Amsal 8:5,
Hai orang yang tak berpengalaman, tuntutlah kecerdasan, hai orang bebal, mengertilah dalam hatimu.
Amsal 12:15,
Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.